BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi saat ini setiap organisasi/perusahaan
dituntut untuk mampu bersaing secara kuat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dalam kondisi ini, kelangsungan hidup dan keunggulan
bersaing perusahaan untuk memenangkan pasar sangat ditentukan oleh aset
tanwujud yang melekat dalam diri sumber daya manusia (SDM) baik keterampilan
maupun pengetahuan dan bukan lagi pada kemampuan untuk mendapatkan dan mengubah
bahan mentah menjadi barang jadi.
Suatu perusahaan yang sukses sangat ditentukan oleh
kemampuan mereka beroperasi dalam lingkungan bisnis global yang mengalami
perubahan cepat dan tidak dapat diprediksi dengan memfokuskan pada pengembangan
sumber daya manusia yang berbasis pengetahuan
Sebagai Manajemen SDM
kita juga harus mengetahui tata cara mengelola perusahaan , peluang untuk medapatkan keuntungan dari
pengelolaan perusahaan ,dan mengetahui bagaimana cara kontribusi dengan tujuan untuk
mensejahterakan rakyat, dengan kita mengetahui pengetahuan mengenai MSDM
perusahaan, peruusahaan yang dijalani akan berjalan dengan lancer.
1.2.
SEJARAH
Sejarah Kalla Group bermula dari
sewaktu Haji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla menjalankan usaha di bidang tekstil
di kota Watampone, Sulawesi Selatan. Sukses di kota terbesar kedua di Sulawesi
Selatan, Haji Kalla merambah berdagang ke Makassar pada 18 Oktober 1952
Bisnisnya terus berkembang, lima tahun kemudian merambah bisnis transportasi
dan membeli mobil truk internasional untuk mengangkut hasil bumi dari Bone ke
Makassar. Selain itu, mengoperasikan mobil penumpang jenis station wagon yang
melayani trayek Makassar-Bone, dan diberi nama Cahaya Bone. Selanjutnya
memberanikan diri mendirikan NV (Namlozee Venonchap) Hadji Kalla Trading
Company, yang fokus menekuni bidang perdagangan dan logistik. Haji Kalla
menyerahkan tongkat kepemimpinan bisnisnya kepada Jusuf Kalla pada 1967, dan
didirikanlah perusahaan kontraktor konstruksi Bumi Karsa. Pada 1969, memasuki
bisnis otomotif dengan menjadi importir mobil merek Toyota. Mula-mula mengimpor
mobil Toyota dengan semi knocked down, kemudian mobil dirakit di Makassar.
Kemudian NV. Hadji Kalla menjadi agen traktor mini merek Kubota untuk keperluan
pertanian. Pada 1980 NV. Hadji Kalla melebarkan sayap bisnis otomotif melalui
PT. Makassar Raya Motor, menjadi dealer mobil Daihatsu dan dealer truk Nissan
Diesel. Seiring dengan program mobil nasional maka perusahaan ikut menjadi
dealer Timor dan kemudian menjadi KIA. Di era 1990-an perusahaan merambah ke
bidang perdagangan, ada PT Bumi Sarana Utama yang bergerak sebagai dealer aspal
curah, yang banyak mengerjakan proyek infrastruktur jalan dan bandara. Ekspansi
tidak berhenti di sana. Di bidang properti, didirikan PT. Baruga Asrinusa
Development, yang mengembangkan berbagai kawasan perumahan elit dengan berbagai
fasilitas seperti perkantoran, malruko, pusat niaga, turisme agro, tempat
rekreasi, sarana pendidikan, dan sarana keagamaan. Bukan hanya rumah mewah,
rumah tipe kecil pun dikembangkan untuk membantu masyarakat menjangkau
perumahan yang layak huni.
Ada juga PT. Kalla Inti Karsa (KIK) yang
menjangkau pengembangan pasar tradisional, sampai membangun Mal Ratu Indah,
pusat perbelanjaan terbesar dan termegah di kawasan Indonesia Timur serta
mengoperasikan Hotel Sahid Makassar. Saat Jusuf Kalla diminta menjadi Menteri
Perdagangan dan Perindustrian pada 1999, maka tampuk kepemimpinan dilimpahkan
kepada Fatimah Kalla. NV. Hadji Kalla telah berkembang menjadi perusahaan
berskala nasional dan mempunyai misi untuk menjangkau kesuksesan di pasar
global dan bertransformasi menjadi Kalla Group. Kini bisnisnya terus menggurita
dari mulai sektor perdagangan otomotif konstruksi, properti, transportasi
darat, laut dan udara, juga merambah ke sektor energi, dan perdagangan karbon,
pembiayaan & logistik. Ekspansi yang luar biasa ini merupakan hasil dari
kerja keras penuh ketekunan selama bertahun-tahun, dengan mengatasi berbagai
kesulitan dan krisis ekonomi di negeri ini dilandasi keyakinan bahwa bekerja
merupakan ibadah. Sebagai perusahaan swasta berskala nasional,
Kalla Group memiliki semangat
kedaerahan dan kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi. Kalla Group adalah
salah satu perusahaan terbesar di kawasan timur Indonesia. Menjejaki
tahun-tahun ke depan Kalla Group semakin optimis dan sangat antusias untuk
terus melanjutkan pengembangan usaha dan menyediakan berbagai layanan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga pada akhirnya memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan pembangunan bangsa.
1.3.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengemukakan masalah
pokok sebagai berikut:
1.
Apakah dukungan manajemen berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Hadji Kalla
2.
Bagaimana
manajemen yang sehat terhadap perusahaan PT.Hadji Kalla
1.4.
TUJUAN
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja Manajemen terhadap PT.Hadji Kalla
BAB
II
|
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen
dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu sebagai proses
penyelenggaraan kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan
atau keterampilan orang yang menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh
sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.
Drs. Oey Liang Lee Mendefinisikan bahwa:”Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Menurut Henry Fayol Menyebutkan ada
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi
dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar
yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
The Liang Gie, (1982) Menyatakan bahwa: ”Manajemen
adalah unsur yang merupakan suatu rangkaian perbuatan yang menggerakkan
karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan
organisasi yang bersangkutan benar-benar tercapai.
George R. Terry, 1994 Mengemukakan
bahwa: “Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
Dr. Sp. Siagian dalam buku “Filsafat
Administrasi” Berpendapat bahwa: “Manajemen merupakan kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
Menurut Ordway Tead yang di sadur oleh Drs.
He. Rosyidi dalam buku “Organisasi dan Management”: “Manajemen
adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah
penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan.
Richard L. Daft (2002:8) Menyatakan: “Manajemen
adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan
efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
sumberdaya organisasi.
Mulayu S. P. Hasibuan (2000:2)
Mendefinisikan: “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai satu tujuan.
Menurut T. Hani Handoko (2000:10): “Manajemen
merupakan bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan
mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan
pengawasan.
James A. F. Stoner (2006:Organisasi.org): Menyatakan bahwa: “Manajemen
merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya
yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Menurut Oxford Mendefinisikan: “Manajemen
ialah the process of dealing with or controlling people or things (proses
berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).
.
2.2. JENIS – JENIS
MANAJEMEN
A.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan
bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap
bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun
bertambah.
§
Kompetensi Umum
-
Seleksi
-
Penilaian kinerja
-
Perencanaan karir
§
Kompetensi Khusus
-
Staffing
-
Evaluasi kinerja
-
Pelatihan
-
Pengembangan
-
Reward & recognition
B. Manajemen
Pemasaran
Manajemen
Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen,
dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
§ Kompetensi
umum
-
ahli pemasaran internasional
-
manajemen merk
-
sistem informasi pemasaran
-
pemasaran internet
-
pemasaran relasional atau pemasaran
jasa.
§ Kompetensi
Khusus
-
Komunikasi Pemasaran
-
Kebijakan Harga
-
Peramalan Penjualan
-
Statistika Bisnis
-
Manajemen Pembelian & Penjualan
-
Bisnis Eceran
-
Manajemen Pemasaran,
-
C. Manajemen
Produksi
Manajemen
Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan
konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan
lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
§ Kompetensi
Umum
-
Memahami sistem produksi
-
Memahami proses material handling
-
Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Lingkungan Hidup (K3LH)
§ Kompetensi
Khusus
-
Memahami perkembangan manajemen produksi
-
Memahami penentuan lokasi pabrik
-
Menyusun tata letak peralatan pabrik
-
Memahami perencanaan produk
-
Memahami rancang bangun proses produksi
-
Memahami teknik pemeliharaan
-
Memahami perencanaan kebutuhan material
D. Manajemen
Keuangan
Manajemen
Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai
tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen
keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan
dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat
dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
§ Kompetensi
Umum
-
ahli pasar modal dan investasi
-
manajemen risiko
-
manajemen keuangan internasional
-
manajemen keuangan dan perbankan
syariah.
§ Kompetensi
Khusus
-
membuat dan mengendalikan anggaran
perusahaan
-
menghitung pajak-pajak yang harus
ditanggung perusahaan.
-
munyusun dan merealisasikan manajemen
keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
E. Manajemen
Informasi
Manajemen
Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus
bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi
bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan
perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong
kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi di masyarakat.
§ Kompetensi
Umum
-
Mempunyai kemampuan manajemen dalam
bekerja kelompok Mampu membuat rencana bisnis
-
Memahami konsep Jaringan Menguasai
bahasa inggris secara pasif
-
Menguasai algoritma dan bahasa pemrograman
-
Menguasai Syntax SQL
-
Menguasai Aplikasi database
-
Menguasai design grafis
-
Menguasai syntax html
-
Mampu mengembangkan wirausaha
§ Kompetensi
Khusus
-
Mampu memahami permasalahan yg timbul
dilingkungan yg akan dihadapi.
-
Mampu Menganalisis kebutuhan system
-
Mampu membuat model alternatif
penyelesaian masalah
-
Mampu merancang kebutuhan system
-
Memahami konsep struktur database
-
Mampu menjembatani kebutuhan database
-
Mampu menyajikan informasi dari data
yang ada
-
Mampu membangun dan memanipulasi data
-
Memahami konsep design WEB
-
Menguasai bahasa pemrograman berbasis
web
-
Menguasai aplikasi web server
-
Menguasai cara dan teknik publishing web
F.
Manajemen Strategi,
Secara
sederhana manajemen dapat di artikan sebagai Perencanaan,
Pengorganisasian, Pergerakan, Pengawasan dalam rangka pengambilan keputusan.
§ Kompetensi
umum
-
Menciptakan persaingan tidak sempurna
Dalam
persaingan sempurna semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga
bebas keluar masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan
bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara
memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek
tertentu.
-
Berkesinambungan
Keunggulan
bersaing harus bersifat berkesinambungan bukan sementara dan tidak mudah ditiru
oleh para pesaing.
-
Kesesuaian dengan lingkungan internal
Keunggulan
bersaing dapat diraih dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar.
Karena lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan
pasar dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
-
Keuntungan yang tinggi daripada
keuntungan rata-rata
Sasaran
utama keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
§ Kompetensi
khusus
Keunggulan
bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan suatu organisasi
yang memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud
opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi,
terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek:
Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
G. Manajemen
operasi
Manajemen
operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa,
serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan efesien. Seorang
manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses pengubahan input (dalam
bentuk material, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk barang
dan jasa).
§ Kompetensi
Umum
-
ahli manajemen proyek
-
manajemen logistik dan perencanaan
pengendalian kualitas
-
Kompetensi Khusus
-
Menyusun alur produksi dan layout tempat
kerja berdasarkan pada analisis proses kinerja prosedur kerja dan trasportasi.
-
Membuat layout tempat kerja
-
Menyusun perbaikan lingkungan ditempat
kerja
2.3. FUNGSI
DAN PERAN MANAJEMEN PT.HADJI KALLA
Setelah menganalisis pengertian manajemen dari para ahli,
penulis berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning (perencanaan), organizing(pengorganisasian), motivating(pemberian motivasi) dan controlling(pengendalian. Mengingat
kondisi perkembangan globalisasi saat ini yang menuntut adanya kreativitas dan
persaingan antar perusahaan, organisasi maupun individu. Sehingga motivating
menjadi hal yang penting dalam usaha menggerakkan setiap individu agar mau
memberikan yang terbaik dari dirinya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Penjelasan
fungsi manajemen lebih lanjut sebagai berikut.
1.
Planning (perencanaan)
Planning (perencanaan) menurut Usman (2011: 66) merupakan proses pengambilan
keputusan atas sejumlah alternatif mengenai sasaran dan cara-cara yang akan
dilaksanakan dimasa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki
serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan.
Pendapat
yang sama dari Terry
& Roe (2005: 9) mengemukakan planning
sebagai penentuan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan
datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
Aktivitas
dalam planning diuraikan Louis A.
Allen dalam Siswanto (2009:45), antara lain:
a) Forecasting
(prakiraan) sebagai usaha yang
sistematis untuk meramalkan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan
atas fakta yang telah diketahui.
b) Establishing
objective
(penetapan tujuan) merupakan aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin
dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
c) Programming (pemrograman) yaitu aktivitas yang
dilakukan dengan maksud menetapkan langkah-langkah mencapai tujuan, unit dan
anggota yang bertanggung jawab serta urutan pengaturan waktu setiap langkah.
d) Scheduling
(penjadwalan) merupakan penetapan atau penunjukan waktu menurut
kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
e) Budgeting (penganggaran) yaitu aktivitas
membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan yang disediakan untuk kegiatan
dan waktu tertentu.
f) Developing
procedure
(pengembangan prosedur) prosedur yaitu aktivitas menormalisasikan cara, teknik,
dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
g) Establising
and interpreting
policies (penetapan dan interpretasi
kebijakan) yaitu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan
kondisi pekerjaan manajer dan bawahannya.
2.
Organizing
(pengorganisasian)
Siswanto (2009:75) mendeskripsikan organizing seabagai
pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan
pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif di antara mereka, dan
pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja
secara efisien.
Sedangkan
Handoko (2003) mendefinisikan pengorganisasian sebagai 1) penetuan sumber daya
dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; 2) proses
perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal
tersebut ke arah tujuan; 3) penugasan tanggung jawab tertentu; 4) pendelegasian
wewewnang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
Ditambahkan pula oleh Handoko pengorganisasian berkaitan dengan pengaturan
kerja bersama sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi.
Usman
(2011:148-215) kemudian membagi definisi organisasi ke dalam tujuh pengertian,
yaitu:
1. Organisasi sebagai
proses kerja sama
2. Organisasi sebagai
sistem sosial
3. Organisasi sebagai
struktur (struktur organisasi)
4. Organisasi sebagai
kultur (kultur organisasi)
5. Organisasi sebagai
suatu wadah
6. Organisasi sebagai
iklim
7. Organisasi sebagai
pembelajaran
3.
Motivating (Pemberian
Motivasi)
Motivating didefinisikan sebagai pengarahan atau penyaluran perilaku
manusia-manusia kearah tujuan-tujuan. Dengan rincian kegiatan,
1. berhubungan dengan staf dan menjelaskan tujuan kepada bawahaan;
2. membagikan ukuran pelaksanaan (performance standards);
3. melatih dan membimbing bawahan untuk memenuhi ukuran pelaksanaan itu;
4. memberi bawahan upah berdasarkan pelaksanaan;
5. memuji dan menegur dengan jujur;
6. mengadakan lingkungan yang memberikan dorongan dengan meneruskan
keadaan yang berubah-ubah serta tuntutannya;
7. mengubah dan menyesuaikan cara-cara memotivasi sehubungan dengan hasil
kepengawasan dan kondisi yang berubah;
8. berhubungan selalu selama proses pemotivasian (Terry & Roe, 2005: 10).
Pemberian
motivasi pada bawahan sangat penting
untuk meningkatkan kinerja bawahan sebab kinerja tergantung dari motivasi,
kemampuan, dan lingkungannya. Rumusnya adalah Kinerja (K) = fungsi dari
motivasi (m), kemampuan (k), dan lingkungan (l) atau K=f(m,k,l) (Usman,
2011:250).
Adapun
bentuk motivasi menurut Siswanto (2009: 124) dapat berupa kompensasi bentuk
uang, pengarahan dan pengendalian, penetapan pola kerja yang efektif, dan kebajikan.
4.
Controlling (Pengendalian)
Dalam
hal in controlling didefinisikan sebagai pengendalian.
Pengendalian adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja
dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan
kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan, menetukan apakah terdapat
penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut serta mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
organisasi yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan
efektif guna mencapai sasaran perusahaan (Siswanto, 2009: 140).
Penjelasan lain diberikan
Usman (2011:503) yang mengemukan pengendalian sebagai proses pemantauan,
penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah dutetapkan
untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih
lanjut. Dimana fungsi pengendalian mengendalikan perencanaan,pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian itu sendiri.
Dalam setiap sistem pengendalian terdapat empat elemen pokok
antara lain :
1) kondisi atau karakteristik yang
dikendalikan;
2) instrumen atau metode sensor;
3) unit atau instrumen pengendalian;
dan
4) kelompok atau mekanisme penggerak.
Sedangkan
karakteristik pengendalian yang efektif meliputi akurat, tepat waktu, objektif
dan komprehensif, dipusatkan pada tempat pengendalian strategis, secara ekonomi
realistik, secara organisasi realistis, dikoordinasikan dengan arus pekerjaan
organisasi, fleksibel, preskriptif dan operasional, dan diterima para anggota
organisasi (Siswanto,
2009: 151-152).
2.4. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI ORGANISASI
A.
Tujuan
Visi, misi dan
tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup
jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan
tujuan para anggota.
B.
Tantangan
Manusia
dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atauflight syndrome”.
Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara nalurimanusia akan melakukan
suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar
(flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan
untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan
motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.Sebuah
team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah
bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam
interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu
tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika
terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan,
maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika
terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap
tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
C. Keakraban
Team yang sukses
biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa
senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras
untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan
interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya
keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
D.
Tanggungjawab
Secara
umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab.
Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan
atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas
yang proporsional cenderung akan memilikimotivasi kerja yang tinggi.
E. Kesempatan Untuk Maju
Setiap orang
akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,mempelajari konsep
dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika
dalam sebuah team setiap anggota merasabahwa team tersebut dapat memberikan
peluang bagi mereka untuk melakukanhal-hal tersebut di atas maka akan tercipta
motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa
perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan
harga diri.
F. Kepemimpinan
Tidak dapat
dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam
mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan
kondisi kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang
leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi
seperti yang disebutkan diatas.
2.5. HUBUNGAN
ANTARA MANAJEMEN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA PT. HADJI KALLA
2.5.1. Hubungan
Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi Dan Tata Kerja
A. Manajemen
dan Organisasi
Manajemen adalah
proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut
mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan
kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada
pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang
dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen
untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi,
demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan
organisasi.
B. Manajemen
dan Tata Kerja
Tata kerja atau
metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang
tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses
kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata
kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah
dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang
tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a)
Menghindari terjadinya pemborosan di
dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b)
Menghindari kemacetan-kemacetan dan
kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c)
Menjamin adanya pembagian kerja, waktu
dan koordinasi yang tepat.
Jadi
hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan
sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata
Kerja:Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai
dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
C. Manajemen,
Organisasi, dan Tata Kerja
Eratnya hubungan
atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen
: Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi
: Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata
kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus
dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari
konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja
ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
2.5.2. Fungsi
Satuan Organisasi Dan Metode.
Secara
sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Ciri-ciri
organisasi ialah:
1) terdiri
daripada dua orang atau lebih
2) ada
kerjasama
3) ada
komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada
tujuan yang ingin dicapai.
Organisasi
dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu:
1) organisasi
sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling
berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta
menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali
2) organisasi
sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama
(Monir H. Thayeb).
Organisasi
dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:
1) Dalam
arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama
dijalankan.
2) Dalam
arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara
orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Sinonim
Organisasi
Institusi/lembaga;
Kelompok
yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh
dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau
swasta.Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
1)
goals oriented (berorientasi tujuan)
2)
Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
3)
structured activities
4)
technological system.
2.6. PENGERTIAN
ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN
1. Menurut
James D. Mooney : organisasi adalah suatu bentuk kerjasama manusia untuk
pencapaian tujuan bersama.
2. Menurut
Thester I. Bernard : organisasi merupakan suatu sistem kerjasama dari 2 orang
atau lebih, sesuatu yang tak terwujud dan tidak bersifat perseorangan dan
sebagian besar mengenai hal-hal hubungan.
3. Menurut
J. M. Gaus : organisasi adalah tata hubungan antar orang-orang untuk dapat
memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab.
4. organisasi
adalah alat untuk tercapainya tujuan dari sebuah Hubungan manajemen dan
organisasiàmanajemen.
2.7. KERANGKA PIKIR
Konsep manajemen
yang secara spesifik membahas suatu peralihan proses pelayanan berdasarkan
kaidah-kaidah Manajemen yang mencakup pelayanan lingkungan internal maupun
eksternal. Hal ini merupakan suatu konsekwensi dari kompetisi global, dimana
semakin tajamnya persaingan antara Negara dan organisasi untuk merebut pangsa
pasar serta usaha menghasilkan kinerja dan kualitas produk dan jasa yang prima.
Untuk itu organisasi bisnis dituntut untuk memperbaiki kinerja para karyawan
dan proses organisasi sehingga pada gilirannya organisasi dapat menghasilkan
produk dan jasa yang berkualitas.
PT. Toyota Hadji
Kalla adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang keagenan, dealer dan
penjualan spare part khususnya kendaraan merek Toyota. Dalam melaksanakan
kegiatannya PT. Toyota Hadji Kalla sangat bergantung pada kemampuan yang
dimiliki khususnya sumber daya manusia (karyawan), olehnya itu untuk melakukan
pencapaian tujuan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan hasil penelitian, maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebuah
perusahaan tidaklah terlepas dari organisasi. Organisasi dalam perusahaan
merupakan hal penting dalam mencapai perusahaan yang baik.
2. Manajemen merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan
dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan.
3.2.
SARAN
1. Dalam
meningkatkan volume penjualan mobil Toyota maka perlunya perusahaan
memperhatikan pelayanan, agar dapat meningkatkan kepuasan bagi pelanggan.
2. Dalam usaha pencapaian tujuan
perusahan harus memperhatiakan factor yang mempengaruhi permasalahan yang dihadapi manajemen
3. Di dalam persaingan bisnis, sebaiknya perusahaan perlu mempertahankan
kualitas produksi agar konsumen mendapatkan sesuatu seperti yang diharapkan.
Hal ini dilakukan karena konsumen merupakan salah satu prioritas utama dalam
suatu persaingan bisnis.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Malthis,
Robert L. & John H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Terjemahan oleh Jimmy Sadeli & Bayu Prawira Hie. Jakarta Salemba Empat
Ø Rivai,
Veithzal, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, edisi kedua,
cetakan kedua, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Ø http://mobelos.blogspot.com/2013/12/pengertian-manajemen-definisi-manajemen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar